Kamis, 07 November 2013

CAGAR ALAM :)

Apa itu Cagar Alam ?
Cagar alam atau suaka alam dapat diartikan sebagai kawasan suaka alam yang mempunyai kekhasan tumbuhan dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindudngi dan perkembangannya berlangsung secara alami.
Cagar alam bernilai khas untuk penelitian dan pengembangan, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan kegiatan penunjang budidaya, serta untuk kepentingan umum. Contoh cagar alam Nuansa Kambangan Barat di Jawa Tengah
Karakteristik penentuan suatu kawasan sebagai kawasan cagar alam antara lain sebagai berikut.
  1. Memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan serta ekosistem.
  2. Mewakili formasi biota tertentu dan atau unit – unit penyusunnya.
  3. Memiliki kondisi alam yang masih alami dan belum terganggu oleh manusia.
  4. Memiliki ciri khas potensi sehingga dapat menjadi contoh ekosistem yang keberadaannya memerlukan upaya konservasi.
  5. Memiliki komunitas tumbuhan beserta ekosistem yang langka atau yang keberadaannya hampir punah.
  6. Memiliki luas yang cukup dan bentuk tertentu untuk mendukung pengelolaan yang efektif dan menjamin keberlangsungan proses ekologis secara alami.

Daftar 5 Cagar Alam Terfavorit di Indonesia :
1. Cagar Alam Bukit Kelam Sintang


Jangan terkecoh dengan namanya, karena cagar alam ini akan memberikan pengalaman menikmati keindahan hutan di Kalimantan yang sanggup menghipnotis pengunjungnya. Nama bukit kelam pun tidak terlepas dari legenda Bujang Meji dan Tumenggung Marubai. Jenis flora langka yang dapat kamu temukan disini adalah meranti, bangeris, tengkawang, kebas-kebas, dan juga berbagai jenis anggrek. Jangan kaget jika saat berkeliling cagar alam anda mendapati kawanan beruang madu dan melihat kelelawar beterbangan di atas langit. Hal seru yang bisa kamu lakukan disini adalah mendaki ke puncak Bukit Sintang dengan menaiki anak tangga yang menantang, dimana medannya akan sangat mencekam dengan tebing yang curam. Saat sampai di atas bukit kamu juga dapat menikmati keindahan alam yang eksotis berupa gua-gua alam, dimana juga merupakan rumah dan sarang bagi burung wallet. Dengan ketinggian mencapai 900 meter di atas permukaan laut, cagar alam ini menyediakan fasilitas bagi kalian penyuka hiking dan trekking. Definitely the best place for an adventurous person!

2. Cagar Alam Arjuno Lalijiwo


Kawasan alam Arjuno Lalijiwo ditetapkan sebagai cagar alam sejak September tahun 1992 silam. Memiliki luas sekitar 4.900 hektar, kawasan Arjuno Lalijiwo ini meliputi Gunung Welirang, Gunung Arjuno, Gunung Kembar I dan II. Kekayaan alam di Arjuni Lalijiwo meliputi wilayah tropika yang didominasi oleh hutan Cemara Gunung. Memasuki cagar alamnya, kamu akan disambut dengan pemandangan hutan alpina dan beragam jenis pohon cemara. Kawanan hewan yang bisa kamu temui disini adalah rusa, kijang, babi hutan, dll. Berlokasi di bawah Balai Konservadi Sumber Alam Jatim, hingga sekarang fungsinya pun ditujukan untuk kebutuhan penelitian dan pariwisata.


3. Cagar Alam Pulau Kaget


Jika kamu familiar dengan maskot taman rekreasi Taman Impian Jaya Ancol, Cagar Alam Pulau Kaget adalah tempat terbaik untuk melihat sekelompok monyet berhidung panjang merah muda ini di habitat aslinya.

Pulau seluas sekira 85 hektar ini diresmikan sebagai cagar alam pada tahun 1976 dan terletak di dekat muara sungai Barito. Pulau ini terbentuk oleh endapan lumpur yang timbul dari arah sungai tersebut. Tanah yang subur di Pulau Kaget menjadi penyedia mineral bagi berbagai ekosistem hutan dan rumah bagi vegetasi penting seperti mangrove, rambai, nipah, pandan, dan jeruju. Walaupun tidak ada cerita yang pasti dibalik nama pulau ini, namun poin yang bisa diambil adalah sensasi ketika pertama kali memasuki pulau, karena kamu akan dikagetkan oleh suara riuh ratusan bekantan yang bergantungan di atas pohon. Selain bekantan, cagar alam ini juga menjadi rumah bagi lutung, berbagai jenis burung seperti elang bondol, elang laut, dan kingfisher.


4. Cagar Alam Kepulauan Krakatau


Terletak di kawasan Selat Sunda, cagar alam Pulau Krakatau yang terletak di Selat Sunda ini merupakan warisan alam yang luar biasa indah. Bagaimana tidak, lahan cagar alam seluas kurang lebih 13 hektar ini kamu bisa menemui koleksi unik flora yang terdiri dari berbagai jenis jamur, tumbuhan paku, dan juga hewan-hewan yang mendiami dataran pulau vulkanik, seperti ular, kadal, penyu laut, dan lain-lain. Kawasan yang resmi menjadi bagian dari Taman Nasional Ujung Kulon pada tahun 1984 ini dilindungi dan dipertahankan integritasnya sebagai sebuahkawasan konservasi yang penting bagi ilmu pengetahuan dan pendidikan.


5. Kebun Raya Cibodas


Terletak di daerah Gunung Gede, Jawa Barat, cagar alam yang juga merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ini memiliki akses yang mudah dijangkau bagi kamu yang ingin melipir sebentar dari kebisingan kota Jakarta. Kawasannya yang luas dan terdiri dari banyak lahan hijau menjadikan Kebun Raya Cibodas rekomendasi cagar alam pertama yang dapat kamu kunjungi. Mulai dari air terjun hingga rumah kaca pun bisa kamu nikmati selama menghabiskan waktu di kebun raya yang sudah berdiri mulai dari tahun 1830 silam ini.




HUTAN HUJAN TROPIS :)

Pengertian Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis atau yang juga dikenal sebagai hutan basah biasanya terdapat di daerah tropika. Daerah ini meliputi semenanjung Amerika Tengah dan Selatan, Madagaskar, Afrika, Malaysia, Indonesia dan Australia Bagian Utara. Terdapat beraneka jenis tumbuhan yang dapat hidup di hutan ini. Hal ini dikarenakan hutan hujan tropis selalu cukup mendapat sinar matahari dan juga curah hujan yang tinggi.


Ciri-ciri Hutan Hujan Tropis

Ciri-ciri hutan hujan tropis adalah curah hujannya sangat tinggi bahkan lebih dari 2.000 mm/tahun. Pohon-pohon utama di hutan ini memiliki ketinggian antara 20-40 m dengan cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau sepanjang tahun, mendapat sinar matahari yang cukup walaupun sinar matahari tersebut tidak mampu menembus dasar hutan, dan mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah atau di bawah kanopi (daun pada pohon-pohon besar yang membentuk tudung).
Jenis tumbuhan yang dapat ditemukan di hutan hujan tropis di antaranya adalah tumbuhan pencekik pohon, pohon jelutung, rengas, ramin, dan rotan manau.

Dikarenakan rata-rata pohon-pohon yang terdapat di hutan hujan tropis tinggi-tinggi dan kondisi tanahnya relatif tergenang oleh air, maka hewan yang banyak terdapat di hutan ini adalah primata-primata yang pandai memanjat seperti gorilla, monyet, simpanse, orang uttan, gibbon, dan siamang.
Tanpa disadari, hutan hujan tropis adalah surga bagi tumbuhan dan binatang liar, juga menjadi tempat berlindung bagi satwa yang terancam punah. Bahkan, beberapa hewan liar hanya dapat bertahan hidup di hutan hujan tropis yang merupakan habitat aslinya.

Manfaat Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis sesungguhnya mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di dunia. Manfaatnya antara lain adalah pencegahan terhadap erosi, mencegah kekeringan dengan menyediakan sumber air yang lebih dari cukup bagi kehidupan di sekitarnya, pelindung dari badai, penghasil kayu dan penjaga keseimbangan iklim. Selain itu, hutan hujan tropis juga berperan dalam menyerap gas karbondioksia (CO2) yang berada di atmosfer bumi yang kemudian akan diolah dan dikeluarkan sebagai oksigen untuk pernafasan manusia dan hewan.

ADIWIYATA :)

Apa sih ADIWIYATA itu ?
Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna: Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.



Apa sih tujuan ADIWIYATA itu ?
Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.

Kegiatan utama diarahkan pada terwujudnya kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Disamping pengembangan norma-norma dasar yang antara lain: kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam. Serta penerapan prinsip dasar yaitu: partisipatif, dimana komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran; serta berkelanjutan, dimana seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komperensif.

Sumber : http://adiwiyatamandiri.blogspot.com/